Senin, 08 Oktober 2012

tugas bahasa indonesia penelitian : Pembuatan E-learning menggunakan Moodle


BAB 1
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang Penelitian
Berbagai konsep dan teknik baru dalam pembelajaran telah banyak dikembangkan untuk menggantikan metode tradisional yang hanya mengandalkan pada kuliah satu arah di kelas. Pandangan baru seperti active learning dan student-centered education telah mendorong lahirnya berbagai inovasi dalam teknologi pengajaran. Salah satu inovasi tersebut adalah e-learning yang diharapkan akan semakin besar dimasa yang akan datang. Hal tersebut seiring dengan perkembangan teknologi komputer dan internet serta tuntutan globalisasi pendidikan akan keberadaan suatu sistem pendidikan jarak jauh (distance learning).
Istilah e-Learning mengandung pengertian yang sangat luas, sehingga banyak pakar yang menguraikan tentang definisi e-Learning dari berbagai sudut pandang. Salah satu definisi yang cukup dapat diterima banyak pihak misalnya dari Darin E. Hartley [Hartley, 2001] yang Menyatakan e-Learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain. dalam Glossary of e-Learning Terms [Glossary, 2001] menyatakan suatu definisi yang lebih luas bahwa: e-Learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media Internet, jaringan komputer,maupun komputer standalone. Dari puluhan atau bahkan ratusan definisi yang muncul dapat kita simpulkan bahwa sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar dapat disebut sebagai suatu e-Learning. Keuntungan menggunakan e-Learning diantaranya adalah sebagai berikut: Menghemat waktu proses belajar mengajar & Mengurangi biaya perjalanan & Menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatan, buku-buku) Menjangkau wilayah geografis yang lebih luas  Melatih pembelajar lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan. 

1.2 Rumusan Penelitian
Secara garis besar dapat dirangkumkan bahwa permasalahan yang di hadapi adalah sebagai berikut :
a. Bagaimana membuat proses pembelajaran dapat dilakukan tidak hanya di dalam kelas tetapi juga bisa dilakukan di mana saja melalui e-learning.
b. Bagaimana menjadikan kemajuan teknologi dan informasi menjadi pemasok ilmu pengetahuan.


1.3 Batasan Penelitian
1. Website e-learning ini hanya mencakup pembahasan mengenai modul/materi kuliah yang telah di upload oleh dosen pengajar.
2. Materi e-learning hanya diperuntukkan bagi mahasiswa / mahasiswi
3. Pembahasan tidak mencakup permasalahan keamanan yang mungkinterjadi akibat serangan dari hacker atau cracker pada web server dandatabase server yang digunakan untuk tempat penyimpanan program dan data pada sistem ini.
4. Lingkungan sistem didesain menggunakan moodle.

1.4 Tujuan Penelitian
a. Menjadikan teknologi informasi sebagai pemasok ilmu pengetahuan.
b. Menjadikan proses pembelajaran lebih mudah dan murah.
c. Menjadikan proses belajar mengajar tidak hanya terjadi di kampus tetapi juga bisa dilakukan di mana saja.

1.5 Manfaat Penelitian
1. Memanfaatkan teknologi sebagai alat pembelajaran yang bermutu.
2.Memudahkan dosen menyampaikan informasi tentang matakuliah dan materi pelajaran yang ada dikampus.
3. Menjadikan pembelajaran dan penyampaian inforamasi lebih cepat.
4. Membangun budaya belajar melalui pengembangan e-learning.



Purpura Trombositopenik Idiopatik (ITP)

PURPURA TROMBOSITOPENIK IDIOPATIK (ITP)

 Adanya artikel ini saya dapat dari mencari-cari dari sumber yang menurut saya relevan. Teman saya awalnya mengalami gejala-gejala sering buang air besar berdarah, hampir tiap bulan. Setelah diperiksa di poli penyakit dalam, dianjurkan untuk pemeriksaan laboratorium, antara lain tes darah, tes feses dan pemeriksaan colon in loop ( rontgen usus besar ). Hasilnya dinyatakan kolitis kronis karena colon transversum dan colon descenden mengalami penyempitan. Setelah berkonsultasi lagi ternyata masih harus menjalani banyak tes lagi untuk bisa tes kolonoskopi. 

Akan tetapi, sebelum menjalani tes laboratorium teman saya mengeluh adanya bintik-bintik merah disepanjang kaki, dari paha sampai ujung kaki dan tidak gatal. Ada juga bintik-bintik seperti alergi di sekitar lengan bawah tangan dan jari tangan, bintik tersebut tidak berwarna merah tetapi gatal. Gejala-gejala yang muncul dari penyakit ITP ini sebagian sama dengan yang dirasakan teman saya. Namun dari hasil tes darah, trombositnya normal. Hal itulah yang masih menjadi tanda tanya, dari sumber di internet banyak sekali diagnosa penyakit yang mungkin menyerang teman saya tersebut, seperti ( kanker darah, kanker colon, lupus, dan infeksi HIV). Baru kali ini saya menemukan artikel ITP ini setelah mencari-cari dengan bermodalkan keyword gejala yang dialami saja, mungkin artikel ini bisa sedikit memberi informasi yang bermanfaat.

Purpura Trombositopenik Idiopatik adalah suatu penyakit dimana terjadi perdarahan abnormal akibat rendahnya jumlah trombosit tanpa penyebab yang pasti.

Penyebab dari kekurangan trombosit tidak diketahui (idiopatik). Penyakit ini diduga melibatkan reaksi autoimun, dimana tubuh menghasilkan antibodi yang menyerang trombositnya sendiri. Meskipun pembentukan trombosit di sumsum tulang meningkat, persediaan trombosit yang ada tetap tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh.

Pada anak-anak, penyakit ini biasanya terjadi setelah suatu infeksi virus dan setelah bebeerapa minggu atau beberapa bulan akan menghilang tanpa pengobatan.

Gejalanya bisa timbul secara tiba-tiba (akut) atau muncul secara perlahan (kronik).

Gejalanya berupa:
- bintik-bintik merah di kulit sebesar ujung jarum
- memar tanpa penyebab yang pasti
- perdarahan gusi dan hidung
- darah di dalam tinja.

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala serta hasil pemeriksaan darah dan sumsum tulang yang menunjukkan rendahnya jumlah trombosit dan adanya peningkatan penghancuran trombosit.

Pada penderita dewasa, diberikan kortikosteroid (misalnya prednison) dosis tinggi untuk mencoba menekan respon kekebalan tubuh. Pemberian kortikosteroid hampir selalu bisa meningkatkan jumlah trombosit, tetapi efeknya hanya sekejap. Obat-obat yang menekan sistem kekebalan (misalnya azatioprin) juga kadang diberikan. Jika pemberian obat tidak efektif atau jika penyakitnya berulang, maka dilakukan pengangkatan limpa (splenektomi).

Imun globulin atau faktor anti-Rh (bagi penderita yang memiliki darah Rh-positif) dosis tinggi diberikan secara intravena kepada penderita yang mengalami perdarahan hebat akut. Obat ini juga digunkan untuk periode yang lebih lama (terutama pada anak-anak), guna mempertahankan jumlah trombosit yang memadai untuk mencegah perdarahan.